Rabu, 08 Agustus 2018

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


MATERI ESENSIAL SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

DOWNLOAD BUKU SISWA IPA REVISI 2017 KLIK DI SINI
DOWNLOAD BUKU GURU IPA REVISI 2018 KLIK DI SINI

a. Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk
hidup. Ada tiga alasan penting sel mengalami pembelahan, yaitu untuk
pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.

b. Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada
sebelumnya (omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf
Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari
sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan
sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan
meiosis.

c. Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan
2 sel anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah
kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan
diploid. Sel diploid adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Tahapan pada pembelahan mitosis, yaitu profase, metafase, anafase,
dan telofase. Pembelahan ini terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik)
makhluk hidup.

d. Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan
4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari
sel induk diploid (2n). Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak
berpasangan (n). Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat,
yaitu meiosis I dan meiosis II. Tahapan pembelahan pada meiosis I yaitu,
profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Tahapan pembelahan
pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
Pembelahan ini hanya terjadi pada sel kelamin.

e. Struktur organ reproduksi manusia terdiri atas organ reproduksi atau
alat kelamin luar dan dalam. Alat kelamin luar merupakan alat kelamin
yang terletak pada bagian luar tubuh atau dapat diamati secara langsung.
Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian
dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung.

f. Pada laki-laki, alat kelamin luar adalah penis dan skrotum, dan alat
kelamin dalam meliputi testis, saluran sperma (tersusun atas epididimis,
vas deferens, dan uretra), dan kelenjar reproduksi (terdiri atas vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper atau bulbouretra).

g. Pada anak laki-laki yang berusia 13 atau 14 tahun, testis mulai
memproduksi sel kelamin laki-laki yang disebut sperma dan hormon
testosteron. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di testis. Proses pembentukan sperma bermula
dari sel induk sperma atau spermatogonium (2n). Selanjutnya, sel
spermatogonium membelah secara mitosis membentuk sel spermatosit
primer (2n). Spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk
dua sel spermatosit sekunder (n). Setiap sel spermatosit sekunder
melanjutkan pembelahan meiosis membentuk dua sel spermatid.
Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan
menjadi spermatozoa.

h. Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur
perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki, serta mengatur
perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki. Hormon
testosteron ini mulai aktif saat anak laki-laki memasuki masa
pubertas.

i. Pada perempuan alat kelamin luar adalah vulva dan labium, sedangkan
yang termasuk alat kelamin dalam yaitu ovarium dan saluran kelamin
yang terdiri atas saluran telur (tuba fallopii), rahim (uterus), dan vagina.

j. Sel kelamin perempuan disebut ovum atau sel telur. Proses pembentukan
sel telur disebut oogenesis. Oogenesis terjadi di ovarium. Oogenesis
dimulai pada saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel
primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium (2n).
Oogonium membelah secara mitosis membentuk oosit primer (2n).
Oosit primer akan membelah secara meiosis I dan menghasilkan dua sel
yang ukurannya tidak sama, yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan
polosit atau badan polar primer (berukuran kecil). Oosit sekunder akan
melanjutkan pembelahan yaitu meiosis II sehingga terbentuk ootid dan
badan polar sekunder. Begitu pula badan polar primer, akan membelah
menghasilkan dua badan polar sekunder. Pada akhirnya ootid akan
berkembang menjadi ovum.

k. Setiap bulan ovum yang matang akan dilepaskan. Proses pelepasan
sel telur dari indung telur (ovarium) disebut ovulasi. Biasanya setiap
ovarium bergiliran melepaskan ovum (sel telur) setiap bulan.

l. Ovarium menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon ini mengatur siklus menstruasi dan juga mengatur
perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan.

m. Menstruasi merupakan suatu keadaan alami pada perempuan, yang
ditandai dengan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel
epitel yang menyusun dinding rahim. Menstruasi terjadi apabila sel
telur tidak dibuahi oleh sel sperma.

n. Siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase sebagai berikut.
1) Fase pertama adalah fase menstruasi. Pada fase ini hormon follicle
stimulating hormone (FSH) memicu berkembangnya folikel dalam
ovarium. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel
yang berkembang, tetapi hanya ada satu folikel yang dapat terus
berkembang tiap bulannya. Pada saat ini, dinding rahim luruh dan
seorang perempuan mengalami menstruasi.
2) Fase kedua adalah fase proliferasi. Fase ini ditandai dengan
menebalnya dinding rahim. Penebalan dinding rahim ini dipicu
oleh hormon estrogen dan hormon progesteron yang dihasilkan oleh
folikel pada saat awal perkembangannya.
3) Fase ketiga adalah fase sekretori. Fase ini terjadi setelah folikel
melepaskan sel telur dan berubah menjadi korpus luteum. Jika pada
saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi),
akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak
memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi. Dengan
demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron
pada perempuan rendah. Rendahnya hormon estrogen dan
progesteron mengakibatkan jaringan penyusun dinding rahim rusak
dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga
perempuan akan mengalami menstruasi.

o. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti
sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di
dalam tuba fallopii. Setelah terjadi fertilisasi, zigot yang terbentuk
akan melakukan pembelahan dan berkembang menjadi embrio yang
selanjutnya tertanam ke dalam endometrium (mengalami implantasi),
pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan.

p. Perkembangan embrio dalam kandungan dapat dibagi menjadi beberapa
periode, yaitu trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.

q. Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain
gonore, sifilis, herpes simplex genitalis, HIV/AIDS, keputihan, dan
epididimitis.

r. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor penyebab penyakit adalah kurang menjaga kebersihan
organ reproduksi. Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga,
akan dapat terjangkit penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri,
atau pun parasit lain.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NILAI RAPORT IX 2 2019 sem 1

Untuk download bisa klik di sini <......>